Senin, 27 Juli 2009

Renungan dari Pak Burhan


A. PENDAHULUAN

◙ Turunnya Nabi Adam AS ke muka bumi

Maha besar Allah, Tuhan yang maha perkasa lagi maha pencipta. Sesungguhnya keberadaan Insan di muka bumi ini adalah sebagai pengemban amanah yang diberikan Allah kepada Bani Adam. Turunnya Nabi Adam A.S, bapak moyang manusia dari surga bukan semata-mata kesalahannya memetik buah khuldi dan menyantapnya dengan Siti Hawa, melainkan sebuah scenario Allah yang menetapkan Manusia sebagai khalifah di atas permukaan bumi ini. Bukti dari penugasan ini terlihat ketika Allah mengumpulkan segenap ciptaan-Nya dari berbagai jenis makhluk dan mengutarakan kepada mereka untuk menjadikan manusia sebagai pemimpin di muka bumi ini.
Allah-pun kemudian menciptakan manusia dari saripati tanah di surga dengan asma Adam A.S. Kemudian menunjuknya dan menempatkannya sebagai kholifah di dunia (muka bumi) dan memberikan kepercayaan kepadanya untuk merawat, menjaga proses kehidupan di dunia ini hingga pendudukan umat di dunia ini berlangsung dan berakhir sampai kurun waktu yang telah di tentukan. Dan dikembalikan ke hadapan-Nya di akhirat kelak.
Allah menciptakan manusia untuk melakukan pengembaraan di alam kefanaan yang penuh dengan ketidak pastian, khayalan semata yang penuh dengan gambaran kepura-puraan, melalaikan dan melupakan satu tujuan yang ditetapkan oleh pemilik langit dan bumi yaitu kembali berpulang kepangkuan serta keharibaan pemegang kekuasaan untuk hisaban dan pertanggung jawaban serta hari pembalasan atas semua yang telah kita lakukan ketika kita di alam khayal, alam dunia, alam kefanaan. Manusia Memiliki tugas pokok yang harus dilakukannya di alam dunia sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran yang berbunyi : “ Tidak semata-mata diciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah…” Tugas pokok itulah yang harus dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya di dunia, sehingga ketika Allah memanggil manusia bisa kembali keharibaan Allah dengan ridha dan Magfirah dari-Nya.
Bagaimanakah caranya supaya kita bisa pulang dengan selamat ke alam kenyataan, baqa lagi kekal ? Berpulang dengan Ridho Allah bersama kita ? Allah telah memberikan tuntunan dalam alquran sebagai petunjuk, peta rute dan kompas bagi para pengembara di alam kefanaan ini. Allah juga telah mengutus Rasul Muhammad SAW sebagai Nahkoda sekaligus guide yang akan memberikan petunjuk praktis dari peta dan kompas yang telah diberikan oleh kepada manusia…..
Berdasarkan hal di atas bis kita simpulkan, bahwa kehidupan kita di dunia bukan untuk yang lain…kehidupan kita untuk beribadah kepada Allah dengan tuntunan dan perutusan Rasul dari-Nya. Apapun karya dan kerja kita, semuanya ternyata untuk beribadah dan hanya untuk beribadah, tidak untuk yang lain. Alam dunia yang membutakan dan melalaikan kadang membuat kita berpaling dari tugas pokok yang semestinya kita lakukan, yakni beribadah kepada Rabb Pencipta Alam..
◙ Hikmah Surat Al-Ashr
! ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»¡SM}$# ’Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Allah SWT bersumpah demi datangnya waktu, bahwa sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Waktu adalah wujud materi yang lahir bersamaan dengan di ciptakannya alam semesta beserta isinya ( Yahya,”Bigbang Theory” 1999). Waktu berputar di awal penciptaan alam semesta sampai batas ketetapan yang di tentukan Allah kemudian. Kehadiran waktu merupakan sumber daya bagi manusia untuk melakukan tugas pokoknya di alam dunia. Seiring berputarnya roda waktu, manusia mengisinya dengan segala aktifitas yang dikehendakinya.. terkadang dalam buaian dan belaian waktu di alam ini manusia lupa dengan tugas pokok yang harus dilakukannya. Manusia kemudian ingkar dengan tugas pokoknya, waktu bergulir dengan kesia-siaan, dan pada akhirnya waktu terhenti ketika ajal datang menjemputnya..ini adalah kerugian yang sebenar-benarnya
Bisa kita bayangkan, waktu adalah bahan dasar yang dijadikan manusia untuk melakukan tugas pokoknya yaitu beribadah. Tapi, apakah waktu yang dimiliki oleh manusia sudah dipergunakan sebagaimana mestinya ? memanfaatkan waktu untuk beribadah ? ataukah waktu dimanfaatkan untuk aktifitas lain selain beribadah ? pastilah jawabannya manusia banyak menggunakan waktu untuk kegiatan lain selain ibadah…betapa meruginya manusia, dan ini sesuai dengan ayat yang ada dalam surat di atas.
Allah pula memberikan sebuah pemberitahuan kepada manusia tentang siapa saja manusia yang tidak dirugikan oleh waktu ? orang yang tidak merugi adalah orang-orang yang beriman dan beramal soleh, saling berwas`iat dalam kebenaran dan berwasiat dalam kesabaran. Orang yang beriman, senantiasa beramal soleh, dan berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran ini adalah orang-orang yang tidak dirugikan oleh waktu. Justeru waktu digunakan oleh orang-orang beriman sebagai alat menuju jalan yang di arahkan Allah dengan memikul tugas pokok yang ada hingga waktu menutupnya ketika ajal memanggil.

◙ Membangun mental dengan 6 prinsip dan 5 aksi
1. Star Principle, Orientasi hanya kepada Allah Yang Maha Esa
2. Angel Principle, Integritas malaikat tanpa pamrih.
3. Leadership Principle, Meneladani kepemimpinan dan keteladanan Rasulullah Muhammad SAW
4. Learning Principle, Manusia pembelajar berpedoman pada kitab sucinya.
5. Vision Principle, visi jauh ke depan (dunia dan akhirat)
6. Well Organized Principle, siap dan ikhlas menghadapi segala peran, kondisi, tantangan dan resiko.

1. Mission statement, Memiliki misi dan tujuan yang jelas (Syahadat)
2. Character Building,membentuk karakter pribadi (menegakkan sholat).
3. Self Controlling,Mengontrol diri dari nafsu (shaum/berpuasa).
4. Strategic Collaboration, membangun kerjasama (Zakat)
5. Total Action, tindakan optimal dan kerja keras (Ibadah Haji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar